KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN
OLEH:
ARNIA
HAIZA ANNISA
(A1C117049)
DOSEN
PENGAMPU
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN – 2
I.
JUDUL
: Kalibrasi
termometer dan penentuan titik leleh
II.
HARI,TANGGAL : Kamis, 28 februari 2019
III.
TUJUAN : Adapun tujuan dar
praktikum ini :
1.
Dapat
mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2.
Dapat
melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh
suatu senyawa murni
3.
Dapat
membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4.
Dapat
melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.
IV.
LANDASAN
TEORI
Suatu zat padat jika di panaskan akan meleleh karena di
suhu tertentu ikatan antar molekul itu akan lepas. Untuk mengukur suhu dimana
zat itu meleleh diperlukan titik leleh. Titik leleh sendiri adalah suhu dimana
zat padat berubah menjadi cair. Kata lain menyebutkan titik leleh merupakan
suhu ketika fasa padat dan cair berada dalam kesetimbangan yang sama pada
tekanan 1 atmosfer. Titik leleh ini sendiri di pengaruhi oleh berat molekul zat
dan bentuk simetris dari molekul itu sendiri. Perubahan tekanan dan pengaruh
ikatan tidak begitu berpengaruh terhadap titik leleh suatu zat. Pada senyawa
organik titik lelehnya cukup mudah untuk diamati karena titik suhu dimana
senyawa tersebut habis semua karena meleleh disitu pula lah titik leleh itu
tercapai (sudarmo,2011).
Suatu
benda atau zat dengan kemampuan dalam memindahkan panas atau kalor yang tinggi pasti
memiliki laju penurunan suhu yang lebih lambat dibandingkan dengan benda yang memiliki
kemampuan memindahkan panas yang rendah. Tetapi ketika benda tersebut
diletakkan di ruangan yang suhu nya rendah maka dia akan cenderung beradaptasi
dengan cara menyamai suhu dengan suhu ruangan tersebut dan jika dibiarkan maka
suhunya akan sama, dengan begitu keduanya dikatakan berada dalam keadaan setimbang
( idawati, 2016, Vol. 7, No.1 ).
Titik
leleh dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi senyawa Kristal dan untuk
mengetahui kemurnian suatu zat. Hal ini sering digunakan oleh kimiawan organik.
Senyawa organik khususnya yang berbentuk kristal cenderung mudah di tetapkan
ini karena senyawa organic yang berbentuk kristal memiliki titik leleh cukup
rendah ( imam, dkk, 2013, Vol. 1).
Titik leleh ini sendiri bisa di bedakan titik leleh
senyawa murni dan titik leleh senyawa tidak murni. Titik leleh senyawa murni
ini sendiri adalah titik suhu dimana fasa yang berbeda berada dalam satu kesetimbangan
yang sama dan tekanan 1 atmosfer. Dalam proses pelelehan ini diperlukan kalor
atau panas untuk merubah bentuk zat padat yang masih kristal menjadi cair semuanya.
Waktu dan perubahan suhu diperlukan pada proses pelelehan dalam keadaan
reversible. Adanya zat asing didalam kisi suatu zat dapat mengganggu struktur
kristal zat secara keseluruhan dan akan memperoleh ikatan-ikatan didalamnya.
Hal seperti inilah yang menyebabkan titik leleh senyawa menjadi tidak murni dan
akan lebih rendah dari titik leleh senyawa murni. Pada titik leleh senyawa murni
semakin murni senyawa nya maka range suhu lelehnya makin sempit dan tidak lebih
dari pada 1 derajat. Berbeda dengan titik leleh senyawa tidak murni semakin
tidak murni senyawanya maka titik lelehnya akan lebih rendah dari titik leleh murni
dan range lelehnya akan semakin lebar. Titik leleh dapat di ukur atau di
tentukan menggunakan peralatan yang didasari oleh besarnya titik leleh atau
interval leleh suatu zat padat. Alat Thiele dan melting-block adalah alat
penentu titik leleh yang paling sering digunakan di laboratorium. Selain itu
ada juga alat Thomas-Hoover (25-300oC) menggunakan silicon oli, ada
alat Fisher-Johns (25-300oC) menggunakan heating-block (elektrik)
dan kaca objek untuk menyimpan zatnya. Supaya pengukurannya akurat hendaklah di
lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada termometer yang akan di gunakan.
Pengkalibrasian ini bertujuan untuk menguji kinerja termometer tersebut masih
bisa digunakan atau tidak (Tim Kimia Organik I, 2016).
Titik leleh suatu zat dapat dipengaruhi oleh kemurnian
dari zat itu sendiri, semakin kecil selisih suhu menunjukkan kemurnian zat
tersebut tinggi dan begitupun semakin besar selisih suhunya menunjukkan kemurnian
zat tersebut rendah. Selain itu ada banyak faktor yang dapat mempercepat
ataupun memperlambat perubahan wujud zat dari fasa padat menuju cair.
Termometer
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat baik zat padat,
cair ataupun gas. Suhu itu sendiri bisa suhu panas ataupun suhu dingin. Ketepatan
angka yang di tunjukkan oleh termometer sangat berpengaruh untuk melakukan
pekerjaan yang menggunakan thermometer itu sendiri misalnya praktikum di
laboratorium. Jika salah atau angka yang di tunjukkan tidak tepat maka akan
berpengaruh terhadap hasil dari praktikum tersebut. Untuk itu sebelum menggunakan
termometer dianjurkan untuk mengkalibrasi termometernya terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa thermometer itu layak untuk di
gunakan dan tidak memiliki kerusakan yang berarti (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/ )
V.
ALAT
DAN BAHAN
5.1 ALAT
1.
Labu
erlenmeyer 250 ml
2.
Termometer
3.
Pemanas
4.
Pipa
gelas kapiler
5.
Stick
5.2 BAHAN
1. Es batu
2. Air
3. Gabus
4. Sampel zat murni
VI.
PROSEDUR
KERJA
6.1 Kalibrasi termometer
1. Buat
campuran bubuk es dan air dalam labu Erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya
terisi
2. Masukkan
termometer hingga ujungnya menyentuh campuran es + air, disubat mulut labu
Erlenmeyer tersebut dengan gabus, sehinga campuran tersebut terisolasi
3.
Dicatat
batas bawah skala thermometer
4.
Angkatlah
thermometer dan ulangi lagi prosedur a-c tersebut
5.
Rancang
kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian labu Erlenmeyer dengan aquades
6. Dimasukkan
thermometer hingga tepat 1cm di ats permukaan air, sumbat dan usahakan
thermometer berada pada posisi tegak
7. Lakukan
pemanasan dan di catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik
lagi
8.
Ulangi
prosedur c-g sekali lagi
6.2 Penentuan titik leleh
1.
Ambil
pipa gelas kapiler, lalu bakar ujung sehingga tertutup.
2.
Masukkan
sampel zat murni atau campurannya dari ujung lainnya.
3.
Padatkan
dengan bantuan stick yang berlobang tengahnya. Tinggi sapel dalam pipa kapiler
tidak lebih dari 2mm
4.
Ikat
pipa kapiler dengan thermometer menggunakan benang
5.
Masukkan
alat ke dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan air atau minyak dengan mengisi
2/3 erlenmeyer dan sumbat dengan gabus mulut erlenmeyernya
6.
Diapanaskan
alat ini dan catat suhunya saat tepat zat meleleh
7.
Ulangi
prosedur 1-6 sebanyak dua kali untuk setiap sampel yang diberikan
8.
Tentukan
titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1, 1:3, dan 3:1 dengan cara
yang sama
9.
Gambarkan
titik autentik di kertas milimeter blok
6.3 Demonstrasi titik leleh dengan MPA
(melting point apparatus)
1. Ditempatkan
sampel yang akan diketahui titik lelehnya pada pipa gelas kapiler setebal lebih
kurang 2 mm.
2. Ditempatkan
pipa kapiler pada alat bagian atas. Terdapat 3 lubang yang diameternya 3mm,
lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan lubang lain yang diisi
dengan pipa kapiler kosong (konstan)
3. Dihubungkan
alat dengan tombol listrik dan on-kan. Variabel suhu dapat diatur dengan tombol
agar naik secara kosntan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan
dari lubang kecil disisi depan alat ini. Perhatikan variabel suhu saat zat
sudah meleleh.
link video : https://www.youtube.com/watch?v=ggXHDZFsQBc&t=143s
Pertanyaan :
1. Berdasarkan video di atas bagai mana cara memanasakan penangas air ?
2. Berdasarkan video di atas tindakan seperti apa yg dilakukan agar percobaan ini tidak gagal ?
3. Bagaimana cara mendapatkan titik leleh yang tepat atau akurat ?
link video : https://www.youtube.com/watch?v=ggXHDZFsQBc&t=143s
Pertanyaan :
1. Berdasarkan video di atas bagai mana cara memanasakan penangas air ?
2. Berdasarkan video di atas tindakan seperti apa yg dilakukan agar percobaan ini tidak gagal ?
3. Bagaimana cara mendapatkan titik leleh yang tepat atau akurat ?