Selasa, 26 Februari 2019


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I





DISUSUN OLEH:
ARNIA HAIZA ANNISA
(A1C117049)



DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd.




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN – 2

I.                   JUDUL                            : Kalibrasi termometer dan penentuan titik leleh
II.                HARI,TANGGAL           : Kamis, 28 februari 2019
III.             TUJUAN                          : Adapun tujuan dar praktikum ini :
1.      Dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2.      Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu senyawa murni
3.      Dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4.      Dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.

IV.             LANDASAN TEORI

Suatu zat padat jika di panaskan akan meleleh karena di suhu tertentu ikatan antar molekul itu akan lepas. Untuk mengukur suhu dimana zat itu meleleh diperlukan titik leleh. Titik leleh sendiri adalah suhu dimana zat padat berubah menjadi cair. Kata lain menyebutkan titik leleh merupakan suhu ketika fasa padat dan cair berada dalam kesetimbangan yang sama pada tekanan 1 atmosfer. Titik leleh ini sendiri di pengaruhi oleh berat molekul zat dan bentuk simetris dari molekul itu sendiri. Perubahan tekanan dan pengaruh ikatan tidak begitu berpengaruh terhadap titik leleh suatu zat. Pada senyawa organik titik lelehnya cukup mudah untuk diamati karena titik suhu dimana senyawa tersebut habis semua karena meleleh disitu pula lah titik leleh itu tercapai (sudarmo,2011).
Suatu benda atau zat dengan kemampuan dalam memindahkan panas atau kalor yang tinggi pasti memiliki laju penurunan suhu yang lebih lambat dibandingkan dengan benda yang memiliki kemampuan memindahkan panas yang rendah. Tetapi ketika benda tersebut diletakkan di ruangan yang suhu nya rendah maka dia akan cenderung beradaptasi dengan cara menyamai suhu dengan suhu ruangan tersebut dan jika dibiarkan maka suhunya akan sama, dengan begitu keduanya dikatakan berada dalam keadaan setimbang ( idawati, 2016, Vol. 7, No.1 ).
Titik leleh dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi senyawa Kristal dan untuk mengetahui kemurnian suatu zat. Hal ini sering digunakan oleh kimiawan organik. Senyawa organik khususnya yang berbentuk kristal cenderung mudah di tetapkan ini karena senyawa organic yang berbentuk kristal memiliki titik leleh cukup rendah ( imam, dkk, 2013, Vol. 1).
Titik leleh ini sendiri bisa di bedakan titik leleh senyawa murni dan titik leleh senyawa tidak murni. Titik leleh senyawa murni ini sendiri adalah titik suhu dimana fasa yang berbeda berada dalam satu kesetimbangan yang sama dan tekanan 1 atmosfer. Dalam proses pelelehan ini diperlukan kalor atau panas untuk merubah bentuk zat padat yang masih kristal menjadi cair semuanya. Waktu dan perubahan suhu diperlukan pada proses pelelehan dalam keadaan reversible. Adanya zat asing didalam kisi suatu zat dapat mengganggu struktur kristal zat secara keseluruhan dan akan memperoleh ikatan-ikatan didalamnya. Hal seperti inilah yang menyebabkan titik leleh senyawa menjadi tidak murni dan akan lebih rendah dari titik leleh senyawa murni. Pada titik leleh senyawa murni semakin murni senyawa nya maka range suhu lelehnya makin sempit dan tidak lebih dari pada 1 derajat. Berbeda dengan titik leleh senyawa tidak murni semakin tidak murni senyawanya maka titik lelehnya akan lebih rendah dari titik leleh murni dan range lelehnya akan semakin lebar. Titik leleh dapat di ukur atau di tentukan menggunakan peralatan yang didasari oleh besarnya titik leleh atau interval leleh suatu zat padat. Alat Thiele dan melting-block adalah alat penentu titik leleh yang paling sering digunakan di laboratorium. Selain itu ada juga alat Thomas-Hoover (25-300oC) menggunakan silicon oli, ada alat Fisher-Johns (25-300oC) menggunakan heating-block (elektrik) dan kaca objek untuk menyimpan zatnya. Supaya pengukurannya akurat hendaklah di lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada termometer yang akan di gunakan. Pengkalibrasian ini bertujuan untuk menguji kinerja termometer tersebut masih bisa digunakan atau tidak (Tim Kimia Organik I, 2016).
Titik leleh suatu zat dapat dipengaruhi oleh kemurnian dari zat itu sendiri, semakin kecil selisih suhu menunjukkan kemurnian zat tersebut tinggi dan begitupun semakin besar selisih suhunya menunjukkan kemurnian zat tersebut rendah. Selain itu ada banyak faktor yang dapat mempercepat ataupun memperlambat perubahan wujud zat dari fasa padat menuju cair.
Termometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat baik zat padat, cair ataupun gas. Suhu itu sendiri bisa suhu panas ataupun suhu dingin. Ketepatan angka yang di tunjukkan oleh termometer sangat berpengaruh untuk melakukan pekerjaan yang menggunakan thermometer itu sendiri misalnya praktikum di laboratorium. Jika salah atau angka yang di tunjukkan tidak tepat maka akan berpengaruh terhadap hasil dari praktikum tersebut. Untuk itu sebelum menggunakan termometer dianjurkan untuk mengkalibrasi termometernya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa thermometer itu layak untuk di gunakan dan tidak memiliki kerusakan yang berarti (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/ )

V.                ALAT DAN BAHAN
5.1  ALAT
1.      Labu erlenmeyer  250 ml
2.      Termometer
3.      Pemanas
4.      Pipa gelas kapiler
5.      Stick
5.2 BAHAN
1. Es batu
2. Air
3. Gabus
4. Sampel zat murni

VI.             PROSEDUR KERJA
6.1  Kalibrasi termometer
1.   Buat campuran bubuk es dan air dalam labu Erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya terisi
2.   Masukkan termometer hingga ujungnya menyentuh campuran es + air, disubat mulut labu Erlenmeyer tersebut dengan gabus, sehinga campuran tersebut terisolasi
3.      Dicatat batas bawah skala thermometer
4.      Angkatlah thermometer dan ulangi lagi prosedur a-c tersebut
5.      Rancang kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian labu Erlenmeyer dengan aquades
6.  Dimasukkan thermometer hingga tepat 1cm di ats permukaan air, sumbat dan usahakan thermometer berada pada posisi tegak
7.     Lakukan pemanasan dan di catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik lagi
8.      Ulangi prosedur c-g sekali lagi

6.2  Penentuan titik leleh
1.      Ambil pipa gelas kapiler, lalu bakar ujung sehingga tertutup.
2.      Masukkan sampel zat murni atau campurannya dari ujung lainnya.
3.      Padatkan dengan bantuan stick yang berlobang tengahnya. Tinggi sapel dalam pipa kapiler tidak lebih dari 2mm
4.      Ikat pipa kapiler dengan thermometer menggunakan benang
5.      Masukkan alat ke dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan air atau minyak dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan sumbat dengan gabus mulut erlenmeyernya
6.      Diapanaskan alat ini dan catat suhunya saat tepat zat meleleh
7.      Ulangi prosedur 1-6 sebanyak dua kali untuk setiap sampel yang diberikan
8.      Tentukan titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1, 1:3, dan 3:1 dengan cara yang sama
9.      Gambarkan titik autentik di kertas milimeter blok

6.3  Demonstrasi titik leleh dengan MPA (melting point apparatus)
1.    Ditempatkan sampel yang akan diketahui titik lelehnya pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm.
2.      Ditempatkan pipa kapiler pada alat bagian atas. Terdapat 3 lubang yang diameternya 3mm, lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan lubang lain yang diisi dengan pipa kapiler kosong (konstan)
3.   Dihubungkan alat dengan tombol listrik dan on-kan. Variabel suhu dapat diatur dengan tombol agar naik secara kosntan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan dari lubang kecil disisi depan alat ini. Perhatikan variabel suhu saat zat sudah meleleh.

link video : https://www.youtube.com/watch?v=ggXHDZFsQBc&t=143s 

Pertanyaan :
1. Berdasarkan video di atas bagai mana cara memanasakan penangas air ?
2. Berdasarkan video di atas tindakan seperti apa yg dilakukan agar percobaan ini tidak gagal ?
3. Bagaimana cara mendapatkan titik leleh yang tepat atau akurat ?

5 komentar:

  1. Saya akan membantu menjawab pertanyaan yang pertama
    Penangas air dipanaskan dengan lembut pengadukan kontinue sehingga suhu konstan dipertahankan diseluruh cairan menggunakan pengaduk kaca yang bergerak naik turun.

    BalasHapus
  2. saya akan menjawab pertanyaan yang ke 3. yang mana yang harus dilakukan adalah catat suhu zat ketika mulai meleleh dan kemudian catat lagi suhu pada saat padatan mencair seluruhnya. Rata-rata dari kedua suhu ini menunjukkan titik leleh yg tepat dari suatu zat. nilai rata-rata suhu dpt dihitung dengan cara suhu zat saat zat mulai meleleh di tambah suhu saat zat melelh seluruhnya dann kemidian dibagi dua. itulah nilai rata-rata suhunya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2, pertama sampel harus dalam keadaan kering tidak boleh basah atau terkena air, lalu kedudukan tabung dan termometer harus sama, dan yang terakhir pertahankan keseragaman atau kesamaan suhu pada penangas air (Sheila Sagita, A1C117009)

    BalasHapus

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I  PERCOBAAN IX (Pengubahan Asam maleat menjadi Asam Fumarat ) DISUSUN OLEH: ARNIA HAIZ...