LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN IV
(REAKSI HIDROKARBON)
DISUSUN OLEH:
ARNIA HAIZA ANNISA
(A1C117049)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data pengamatan
7.1
HCl dalam karbon tetra klorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukan
kedalam dua tabung kedua tabung diisi dengan
1ml bensin + 15 tetes HCl.
Tabung
yang 1 disinari dengan matahari dan yang 1 lagi diletakkan ditempat yang
gelap.
|
Tabung
yang disinari dengan matahari, terdapat seperti minyak, dengan warna kuning
jernih dan timbul asap saat ditiup.
Tabung
yang ditempat gelap yaitu mempunyai warna kuning sedikit pekat dan saat
ditiup juga timbul asap.
|
2.
|
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi 1 ml benzena + 15 tetes HCl pekat, diguncangkan
|
Campurannya
larut namun sedikit mengental, dan pada saat penutupnya dibuka terdapat
seperti asap yang keluar dari dalam tabung
|
3.
|
Ditambahkan
1 ml benzena dan ditambahkan 1 ml HCl, kemudian digoncangkan
|
Terdapat
2 fasa, yang atas berwarna bening dan yang bawah berwarna sedikit keruh.
|
7.2 Larutan kalium permanganat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan
1 ml kalium + 5 tetes benzena, kemudian digoncangkan
|
Terdapat
gemlembung dan warnanya ungu betadine
|
2.
|
Ditambahkan
1ml benzena + 2 ml kalium permanganat, kemudian digoncangkan
|
Larutannya
tidak bercampur, terdapat 2 lapisan yang atas berwarna bening dan yang bawah
berwarna ungu, sehingga tidak terjadi oksidator karena berwarna ungu pada
larutan
|
7.3 Asam sulfat pekat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
Dimasukkan
dalam tabung 2 ml asam sulfat + 10 tetes benzena, kemudian diguncang
|
Sebelum
diguncang warnya bening, dan setelah diguncang warnanya berubah menjadi
kuning-bening-kuning dan berbusa. Setelah didiamkan terbentuk 2 fasa.
|
2.
|
Dimasukkan
2 ml H2SO4 + 10 tetes n-heksana, kemudian diguncang.
|
Warnanya
bening dan setelah didiamkan terdapat 2 fasa
|
7.4 Asam
nitrat
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan o,5 ml benzena + 4 ml asam
nitrat pekat
|
Warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 1 butir batu didih dan
didihkan larutan tersebut
|
Warnyanya menjadi kuning jernih
|
3.
|
Dibandingkan bau yang didapat dari
larutan dengan bau nitrobenzena
|
Baunya sama yaitu seperti bau semir
sepatu
|
7.5
Bahan tak dikenal
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
Ditambahkan 2 ml zat x + 2 ml air,kemudian
digoncangkan
|
Terdapaat 2 fasa disebabkan air
senyawa polar, warnanya bening
|
2.
|
Ditambahkan 2 ml zat x + H2SO4
2ml, digoncangkan
|
Terdapat 2 fasa, lapisan bawah
berwarna bening sedikit keruh dan atas berwarna bening
|
3.
|
Ditambahkan 2 ml zat x + 2 ml
kloroform, digoncangkan
|
Terdapat cincin yang memisahkan
larutan dan warnanya bening . Hal ini menandakan bahwa zat x adalah benzena
|
VIII. Pembahasan
Senyawa hidrokarbon biasanya terdiri
dari alkana, alkena dan alkuna. Senyawa hidrokarbon ini sering sekali di
manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam memasak ataupun untuk bahan
bakar kendaraan. Senyawa hidrokarbon ini dapat diubah ke menjadi suatu alkil
halide yan biasa disebut sebagai reaksi substitusi melalui brominasi ataupun
khlorinasi dengan melakukannya dibawah sinar UV atau dengan pemanasan pada suhu
tinggi sekitar 450oC. Senyawa hidrokarbon juga dapat mengalami pemutusan ikatan
rangkap melalui reaksi adisi dengan berbagai asam halide ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
Pada
percobaan kali ini kami melakukan 6 percobaan yaitu uji klor dalam karbon
tetraklorida, uji klorinasi, uji larutan kalium permananat, uji asam sulfat
pekat, asam nitrat, dan bahan tak dikenal.
8.1 Klor dalam karbon tetraklorida
a. Pada uji
klor dalam karbon tetraklorida ini kami seharusnya menggunakan alkana dan brom
atau CCl4, tetapi karena bahan alkana dan CCl4 nya tidak
ada kami mengganti senyawa alkana dengan bensin dan senyawa CCl4
diganti dengan HCl. Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu harus mempersiapkan
alat dan bahan yang akan di gunakan. Pertama siapkan terlebih dahulu 2 buah
tabung reaksi, dimana kedua tabung ini masing masingnya akan di masukkann 1 ml
bensin dan kemudian di tambahkan dengan 15 tetes HCl, ketika kedua larutan ini
di tambahkan maka akan terjadi reaksi berupa terjadinya perubahan warna menjadi
sedikit kuning. Setelah dilakukan penambahan kedua tabung ini di kocok, setelah
itu kedua tabung ini di letakkan pada tempat gelap satu dan tabung satu lagi di
letakkan pada tempat terang atau disinari dengan lampu pijar selama beberapa menit.
Pada tabung yang di letakkan pada tempat terang terjadi perubahan warna menjadi
kuning sedikit lebih pudar dan pada tempat gelap warna kuning larutan menjadi
lebih pekat. Selanjutnya kedua tabung ini ditiup dan ketika ditiup dari kedua
tabung ini menimbulkan asap, hal ini menandakan bahwa adanya hydrogen klorida
di dalam tabung tersebut. Selanjutnya kami juga menguji dengan menggunakan
kertas lakmus biru. Ketika tabung yang diletakkan di tempat gelap ketika dimasukkan
kertas lakmus biru, kertasnya membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 menit baru
kertasnya berubah menjadi merah. Sedangkan pada tabung yang diletakkan di tempat
terang kertas lakmusnya langsung berubah menjadi merah. Hal ini dapat kita
tarik kesimpulan bahwa cahaya dapat mempercepat reaksi.
b. pada
percobaan ini bahan yang dibuutuhkan seharusnya adalah sikloheksena tetapi
karna bahan ini tidak ada jadi kami menggantinya dengan benzene, dan brom atau
CCl4 diganti dengan HCl. Pada sebuah tabung dimasukkan 1 ml benzene
dan kemudian ditambahkan 15 tetes HCl dan kemudian di kocok, setelah itu diamkan
beberapa saat dan didapat 2 fasa, dimana fasa atas adalah benzene dan fasa
bawah adalah HCl. Kedua larutan ini tidak bercampur dan tbentuk 2 fasa karena
benzene merupakan larutan non polar dan HCl adalah larutan polar. Dan pada
tabung ini mengeluarkan asap.
c. bahan
yang digunakan seharusnya pada percobaan ini adalah benzene dan brom dalam
karbon tetraklorida tetapi karena bromnya tidak ada kami menggantinya dengan
HCl. Kedalam tabung reaksi masukkan 1 ml benzene dan tambahkan 1 ml HCl,
setelah diamati terbentuk 2 fasa diatas adalah benzene dengan warna bening dan
bagian bawah adalah HCl dengan warna keruh.
8.2 Uji
Klorinasi
Pada
percobaan ini dibutuhkan bahan-bahan yaitu benzene, potongan besi dan brom
tetapi karena brom yang akan digunakan ini tidak ada jadi kami menggantinya dengan
HCl. Pertama siapkan terlebih dahulu 2 tabung reaksi, dimana tabung reaksi yang
pertama masukkan benzene ke dalamnya sebanyak 1 ml dan pada tabung 2 masukkan
serbuk besi dan kemudian tambahkan sedikit benzene guna untuk menjatuhkan
benzene yang menempel pada dinding tabung. Kemudian pada kedua tabung ini di tambahkan
3 tetes HCl. Pada tabung yang berisi benzene saja setelah ditambahkan 3 tetes
HCl trjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna kuning tetapi bagian
atas tidak terlalu kuning. Dan pada tabung reaksi yang berisi serbuk besi dan
benzene setelah di tetesi dengan 3 tetes HCl timbul sedikti gelembung dan ada
sedikit warna kuning. Kemudian kedua tabung ini ditempatkan pada gelas piala yang berisi air panas dengan suhu
50oC selama kurang lebih 15 menit. Pada tabung yang haya berisi benzene saja
setelah dipanaskan timbul 2 lapisan dengan bagian atas bening dan bagian bawah
adalah lapisan minyak. Sedangkan pada tabung yang berisi serbuk besi dan
benzene tadi setelah dipanaskan wara kuning yang terbentuk tadi menjadi cepat
hilang dan ada gelembung oada serbuk besi, hal ini menandakan hydrogen klorida
dibebaskan.
8.3 Larutan Kalium Permanganat
Pada
percoban ini digunakan 2 tabung reaksi dimana pada tabung reaksi yang pertama
dimasukkan kalium permanganat sebanyak 5 tetes dan kemudian tambahkan 5 tetes
alkana yang mana pada percobaan ini alkana nya kami ganti dengan bensin. Pada
tabung kedua di masukkan kalium permanganat sebanyak 5 tetes dan ditambahkan
benzene sebanyak 1 ml. Kemudian kedua tabung di goyangkan dengan baik selama
kurang lebih 1 hingga 2 menit. Pada tabung yang pertama setelah penggoncangan
timbul gelembung, dan warnanya berubah dari warna ungu menjadi warna seperti
warna betadine. Sedangkan pada tabung dua setelah dikocok larutan tidak bercampur
dan terdapat 2lapisan, dimana lapisan atas bening dan bagian bawah warna tetap
ungu atau warna dari kalium permanganate tadi.
8.4 Asam Sulfat Pekat
Percobaan asam sulfat pekat ini menggunakan 2
tabung reaksi juga, dimana pada tabung pertama masukkan 2 ml asam sulfat dan kemudian
tambahkan 10 tetes alkana yang pada percobaan ini kami ganti dengan benzene
warna nya jadi bening. Pada tabung kedua masukkan 2 ml asam sulfat dan ditambahkan
10 tetes sikloheksana yang kami ganti dengan n heksana warnanya juga bening. Kemudian
kedua tabung ini digoncangkan, setelah dilakukan pengoncangan pada tabung satu
warna berubah menjadi keruh dan terdapat busa, kemudian didiamkan dan terbentuk
3 lapisan diatas berwarna kuning, ditengah berwarna bening, dan dibagian bawah
berwarna kuning. Pada tabung kedua setelah digoncang terdapat 2 lapisan dan
warna kedua lapisan itu bening dan trdapat busa dibagian atasnya. Terdapat busa
ini disebabkan oleh dihasilkannya alkil sulfonat karena mengalami reaksi
sulfonasi.
8.5 Asam Nitrat
Pada
percobaan ini kami melakukannya diluar ruangan karena seharusnya dilakukan dalam
lemari asam. Masukkan 0.5 ml benzene dan tambahkan 4 ml asam nitrat ke dalam
tabung reaksi besar. kemudian masukkan 1
batu didih ke dalam tabung dan didihkan larutan trsebut secara perlahan selama
dua menit atau sampai kedua larutan ini homogen. Kemudian tuang larutan kedalam
gelas piala yang berisi 5 gram batu es. Dan ketika dicium bau yang dihasilkan
adalah seperti bau semir sepatu dan ketika dibandingkan dengan bau nitrobenzene
yang terdapat dilemari sama.
8.6 Bahan Tak Dikenal
Pada
percobaan ini digunakan bahan tak dikenal. Sediakan 3 tabung reaksi dan masukkan
2 ml senyawa tak di kenal kedalam setiap tabung. Pada tabung pertama ditambahkan
2 ml aquades dan tebentuk 2 fasa. Hal ini disebabkan karena air adalah senyawa
polar dan senyawa tak dikenal ini berarti senyawa non polar. Pada tabung
kedua ditambahkan 2 ml H2SO4
pekat, dan terdapat 2 fasa dimana pada
bagian atas berwarna keruh dan bagian bawah berwarna bening. Selanjutnya pada
tabung yang terakhir ditambahkan kloroform sebanyak 2 ml dan terdapat seperti
cincin. Jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa tak dikenal ini adalah benzene.
IX. Pertanyaan Pasca
1. Kenapa pada percobaan asam
nitrat menggunakan satu buah batu didih, sedangkan pada percobaan yang lalin
tidak?
2. Pada
percobaan klor dalam karbon tetraklorida yang kedua pada
saat 1 ml benzene
ditambahkan 15 tetes HCl didapat 2 fasa, dimana fasa atas adalah benzene dan
fasa bawah adalah HCl, Apa yang menyebabkan benzene berada diatas
dan HCl berada dibawah?
3. Apa yang menyebabkan ketika
HCl di campur dengan benzene trbentuk 2 fasa?
X. Kesimpulan
1. Sifat
kimia hidrokarbon jenuh (alkana) adalah
ikatan tunggal, hidrokarbon tak jenuh adalah ikatan rangkap dua dan rangkap
tiga. Sedangkan hidrokarbon aromatic adalah senyawa lingkar yang memiliki atom
enam.
2. Uji
brominasi atau klorinasi akan terjadi cepat pada tempat yang terang (memiliki
cahaya yang cukup) dan bertemperatur tinggi, kemudian akan menghasilkan gas HBr
atau gas HCl.
3.
Reaksi
kimia terdiri dari adisi, halogenasi dan substitusi
XI. Daftar Pustaka
Candra,
2013, Hidrogenasi elektrokimia
hidrokarbon, Vol. 2, No. 2
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
Wawan,
2013, Kimia farmasi analisis, Yogyakarta
: Pustaka Belajar
Wilbrahman,
2012, Dasar dasar Kimia Organik,
Jakarta : Bina Aksara
Tim kimia organik I . 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik I.
Jambi : Universitas Jambi
XII. Lampiran
Gambar 1. Proses pemanasan larutan pada uji asam nitrat
Gambar 2. Setelah asam nitrat dipanaskan lalu dituang kedalam es
saya Yulinarti Choinirul Nisyah (A1C117025) akan mencoba menjawab no 1. karena pada percobaan itu kita akan mendidihkan asam nitrat dan di tambah dengan benzene, dimana benzene adalah senyawa yang mudah sekali terbakar jika keluar dari tabung reaksi dan kena api. maka dari itu diberikan batu didih guna untuk menjaga golakan gelembung gas sehingga cairan tidak keluar dari tabung.
BalasHapusSaya Febby Marcelina Murni (A1C117037) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya hal itu bisa terjadi karena perbedaan massa jenis, dimana massa jenis benzene lebih rendah dibandingkan dengan massa jenjs HCl inilah yang menyebabkan benzene berada di atas dan HCl berada di bawah.
BalasHapusSaya Ratna Kartika Sari (A1C117011) menjawab pertanyaan no 3. karena HCl dan benzene adalah dua senyawa yang berbeda, dimana satunya senyawa polar dan satu lagi senyawa nin polar sehingga keduanya tidak bisa bercampur dan membentuk dua fasa.
BalasHapus