PERCOBAAN 7
I.
Judul
: Pembuatan Aseton
II.
Hari,
tanggal : Sabtu, 6 April 2019
III.
Tujuan
: 1. Untuk mengetahui
proses pembuatan aseton dari reaksi
oksidasi alkohol sekunder
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
proses pembuatan aseton
3. Untuk menguji kemurnian aseton yang diperoleh
IV. Landasan Teori
Senyawa organik yang memiliki gugus karbonil satu buah
yang terikat pada dua buah gugus alkil ataupun satu buah gugus alkil biasa kita
kenal dengan senyawa keton. Keton ini sendiri tidak mengandung atom hydrogen
terikat pada gugus karbonilnya. Keton ini juga dapat dikatakan senyawa organic
yang karbon karbonilnya dapat dihubungkan dengan dua atom karbon lainnya (
Wilbraham. 1992).
Keton memiliki beberapa turunan senyawa, satu di
antaranya adalah aseton. Aseton ini adalah turunna keton yang paling sederhana.
Aseton ini adalah sebuah senyawa berbentuk cairan tidak berwarna yang sangat
mudah terbakar. Aseton ini karena berbentuk cairan dia sangat sering digunakan
sebagai pelarut, aseton ini juga dapat di temukan pada pabrik industry, karena
aseton ini dapat digunakan untuk membuat plastic, obatobatan, dan senyawa kimia
lainnya. Aseton juga adapat ditemukan pada tubuh manusia walaupun dalam skala
yang sangat kecil. Gugus karbonil yang dimiliki aseton ini mempunyai ikatan
rangkap dua karbon dan oksigen yang terdiri dari ikatan
dan satu lagi ikatan
( Wade, 2006).
![](file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Aseton ini dapat dibuat dengan beberapa proses
diantaranya adalah proses cumene hidroperoksida, proses oksidasi propilen dan
proses dehidrogenasi isopropyl alcohol. Pada proses yang pertama yaitu proses
cumene hidroperoksida ini menggunakan cumene yang dioksidasi dengan udara yang
kaya akan oksigen dan terbentuk cumene hidroperoksida. Kemudian hasil ini tadi
ditambahkan dengan asam dan kemudian cumene akan membelah menjadi suatu
campuran yang terdiri dari fenol, aseton dan berbagai produk lain. Kemudian
untuk mendapatkan kemurnian perlu dilakukan penambahan satu atau kolom
destilasi. Pada proses oksidasi propilen ini propilen dapat dioksidasi menjadi
aseton berlangsung dalam suhu 145oC dan pada tekanan 10 atm dan dengan bantuan
bismuth phaspomolibdat pada alumina sebagai katalisator. Hasil reaksi dari
proses ini adalah aseton dan propanoldehid. Pada proses yang ketiga atau proses
dehidrogenasi isopropyl alcohol, proses ini termasuk proses yang sangat penting
untuk memproduksi aseton. Proses ini reaksinya adalah endotermis. Proses ini
dipilih karena proses ini tidak memerlukan unit pemisahan O2, pada
proses ini juga dapat mgurangi masalah korosi yang timbul yang dapat mengganggu jalannya proses ini (
Kirk , 1983).
Aseton ini adalah salah satu senyawa penting
dari aliphatic keton. Aseton ini pertama kali di produksi dengan cara distilasi
kering dari kalsium asetat. Produksi aseton dapat dibuat dari fermentasi
karbohidrat tetapi kemudian proses ini diperbaharui dan diganti dengan proses
dehydrogenasi 2 propanol dan oksidasi cumene menjadi phenol dan seton. Metoda
ini dapat menghasilkan lebih dari 95% aseton yang diproduksi diseluruh dunia (Ullmann,
2007).
Aseton adalah senyawa organik yang berbentuk cairan
dan tidak nerwarna. Aseton bisa ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, dan juga hasil
penguraian metabolisme lemak pada hewan. Aseton terdapat dalam tubuh manusia
tetapi dalam jumlah yang sedikit, tetapi
pada penderita diabetes aseton dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Aseton ini sangat banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari hari, seperti untuk
pembersih kutek, pembersih keyboard laptop dan juga untuk membersihkan papan
tulis putih yang kotor akibat tinta spidol, selain itu juga digunakan sebagai
pelarut. Aseton dapat diproduksi dengan beberapa cara yaitu, distilasi kering
kalsium asetat, Oksidasi alkohol sekunder dalam suasana asam dengan oksidator
kalium khromat (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
V.
Alat
dan bahan
5.1
Alat
1. Batang
pengaduk 1
buah
2. Erlenmeyer
100 ml 1 buah
3. Gelas
beker 200 ml 1
buah
4. Gelas
beker 500 ml 2
buah
5. Gelas
ukur 50 ml 1 buah
6. Heating mantle 1
buah
7. Kaca
arloji 1
buah
8. Labu
leher tiga 500 ml 1
buah
9. Pengaduk 1
buah
10. Peralatan
destilasi lengkap 1 set
11. Pipet
tetes 1
buah
12. Spatula 1
buah
13. Termometer 1 buah
5.2 Bahan :
1.
Akuades
2.
Asam sulfat pekat
3.
Es batu
4.
Kristal kalium permanganat
5.
Isopropil Alkohol atau propanol
VI. Prosedur Kerja
a. percobaan 1
Percobaan
pembuatan aseton ini dilakukan dengan menggunakan cara destilasi. Oleh sebab
itu, sebelum melakukan percobaan, rangkailah alat destilasi (yang terdiri dari
statif, klem, thermometer, pipa T, hot Plate, labu leher tiga, kondensor, statif penyangga
kondensor, pipa kondensor, gelas beker, erlenmeyer, dengan baik dan pastikan
tidak ada kebocoran agar proses destilasi berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil destilasi yang baik. Kedalam gelas kimia dimasukkan 85 ml
aquades lalu ditambahkan dengan 12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal
KMnO4. Aduk campuran tersebut dengan hati-hati menggunakan batang
pengaduk. Campuran yang sudah dibuat tadi didiamkan beberapa saat hingga
campuran tidak terlalu panas. Selanjutnya, campuran dimasukkan kedalam labu
leher tiga secara perlahan, dan diaduk dengan menggoyang labu leher tiga
tersebut. Kemudian lakukan destilasi terhadap campuran yang sudah terbentuk
pada labu leher tiga. Jangan lupa memasukkan batu didih kedalam labu leher tiga
tersebut dengan hati-hati. Proses destilasi dilakukan pada suhu 75o –
80oC. Ukurlah volume aseton yang dihasilkan, dan timbanglah
masanya.Ulangi prosedur percobaan dengan menggunakan kristal KMnO4 sebanyak
20 gram.
b. Percobaan 2
1. Dipasang alat destilasi
2. Dibuat campuran H2SO4 pekat
dengan isopropil alkohol yaitu 50 ml air ditambahkan 27,5 ml H2SO4 dan 29,2 Isopropil alkohol dengan
suhu kurang dari 50 °C.
3. Dimasukkan kelabu suling
4. Dilarutkan 10 gram K2CrO7 dalam
100 ml air
5. Dimasukkan kedalam corong pisah
6. Dipanaskan abu sampai mendidih, dan diangkat
penangas. Kemudian ditambahkan
K2CrO7 melalui corong pisah
K2CrO7 melalui corong pisah
7. Dilakukan destilasi hingga
suhu 75 °C setelah K2CrO7 habis
8. Dihitung randemen
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=44cyq4BxCD8&t=339s
Pertanyaan
berdasarkan video :
1. Apa guna
penabahan aluminium foil pada labu destilat?
2. Apa tujuan
dari menfisolasikan tabunf masuk(kolom) denfan aluminium foil ?
3. Apa yang dapat kita lihat dari destilasi ?
3. Apa yang dapat kita lihat dari destilasi ?
Saya Hanna (045) akan menjawab pertanyaan 2. pada saat larutan di dalam labu destilat mendidih maka uapnya akan naik ke kolom untuk menisolasikan kolom digunakan alumunium foil dengan tujuan agar kolom tetap panas dengan begitu uap akan sampai kekondensor dengan baik
BalasHapusSaya Agustri manda sari (A1C117035) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu dari destilasi ini kita melihat jumlah air di dinding berkurang sampai akhirnya semuanya menghilang. karena air secara perlahan menghilang uapnya dan kondensat secara bertahap mengambil cairan kuning dan akhirnya labu destilaf bebas dari air
BalasHapusSaya Seprida Anjelina (A1C117051) ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. untuk mencegah kehilangan panas pada labu yang didapat dari mantel pemanas dan untuk membantu kondensor menyelesaikannya
BalasHapus